Selasa, 06 Februari 2018

Baik- Baik Saja

Aku baik-baik saja
Seperti yang terlihat oleh mereka
Aku tidak apa-apa
Karena kupercaya, semua sudah diatur Nya

Tapi...
Aku pernah tidak baik-baik saja
Merasa iri, aku tak berguna
Senyum, tawa di raut muka
Hanya sebuah sandiwara

Aku pernah diam-diam merintih
Bicara dengan lirih
Bahwa, aku sedih

Sabtu, 03 Februari 2018

Yang kutunggu

Waktu terus berjalan
Dan masih ada sesuatu yang diharapkan
Waktu terus bergulir
Dan masih ada sesuatu yang ingin diukir

Waktu...
Berpihaklah padaku
Ada sesuatu yang terus kutunggu
Ada sesuatu yang masih mengangguku

Tak ingin lama-lama
Hanya ingin merasa
Tak ingin menunda-nunda
Hanya ingin mencoba

Waktu,
Berikan segenap rasamu
Kumohon,
untukku

Kamis, 26 November 2015

Masuk Dunia Perevisian



Pertengahan November.
Biasanya hanya berkutik dengan kuis dan UTS. Ya, kami mahasiswa.

Beda halnya dengan tahun ini, masuk semester 7, semester yang kata mereka t*a.

Lagu "kapan seminar", selalu berdendang, membangunkan tidur nyenyak. Membangunkan mimpi indah. Keluhku, entah mereka.

Harus begitu cepatkah? masuk ke dunia supersibuk, tidur malam, begadang, tumpukan paper, jurnal, perpustakaan. Aaah, lihat betapa malasnya manusia ini.

Tujuan menulis satu buku, kita sebut skripsi. Dia sudah masuk daftar utama. Aku? entah bagaimana harus memulai.

Dalam Buku Paduan Skripsi oleh Farid Hamid, S.Sos., M.Si dan Drs. A. Rachman, M.M., M.Si. skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.

Yah, untuk masuk dalam kategori skripsi banyak cobaan yang menghadang.



Judul? betapa susahnya mencarimu 

Bimbingan? aaah wajib menunggu, kalian tahu apa itu menunggu haha

Bab I? hai kisanak, sudahkah mencari informasi bagaimana cara mewujudkan judulmu? apa yang diperlukan?

Bab II? hai.. selesaikan itu judulmu.


Bab III IV V ? Sekian dan terimakasih.


Sampai negara api menyerang, tak bisa dilakukan sebelum itu judul jelas mau dibawa kemana.

aaah berikan semangat manusia  ini untuk memulai. Sesemangat emak-babe memberikan beasiswa ke manusia ini.

Berikan pencerahan. Secerah pagi yang diintip matahari.

Semangat memulai, semangat mengerjakan !!
Semangat buat kamu yang di sana , haseeek .

Berdoa, minta restu orang tua.

Berusaha !!!
Semoga...

Minggu, 03 Mei 2015

seperti mereka



Merasa iri akan sesuatu sedang melandaku.

Menjadi orang yang bisa menuangkan segala ekspresi kegembiraan ekspresi kesedihan dan dibuat apik dalam sebuah tulisan. Sebuah kombinasi abjad.

Itu mauku.

Ini bukan tentang demam karena kemaren. Yaps, 2 Mei 2015, di Universitas Lampung kedatangan penulis muda asal Bandar Harapan, Lampung Tengah.

Cerita sedikit ya :-D

Kak Azhar Nurun Ala dan sang istri Mba Vidia Nuarista mengisi acara di salah satu lembaga kampus di Unila.
Buku-buku karya Kak Azhar sengaja ku bawa, dan alhasil dapet tandatangannya. Seneng.

Ja(t)uh, Tuhan Maha Romantis, Seribu Wajah ayah

Sesi foto dengan keduanya dimulai, harus nunggu lama dan hasilnya cukup memuaskan.

                                                Tukang poto : Nafilata Pd

Ada juga yang foto pakek hape Kak Azhar dan di upload loh :-D
Kurang, masih kurang.
Mau lagi.

Sekian.....


Jelas bukan. Hanya saja, dengan datangnya kakak satu itu, keinginan untuk menjadi seperti mereka semakin memanas.

Bagaimana menjadi mereka? Apa mereka juga pernah merasa ingin menjadi seseorang yang mereka mau? Tidak, bukan menjadi tapi ingin seperti. Dengan keahlian masing-masing, dengan tulisan masing-masing.

Ah, demam ini begitu menggigil.

Mereka begitu dingin dalam merangkai kata. Oh... kenapa begitu mudah bagi mereka?




Kamis, 02 April 2015

Kedahsyatan Semester Ini

Satu bulan genap aku menghabiskan semester baruku.
Rasanya dahsyat, sangat mengesankan.
Seperti rasa kwitaw rebus di pojok kampusku. Mengenyangkan.

Rasa baru, situasi baru jelas  aku dapatkan. Lelah mengerjakan proyek
** (kp) yang tak kunjung kelar. Lelah dengan matakuliah-matakuliah yang tak juga mengerti, tak juga memahami perasaan gadis ini. Dan, lelah akan beban kehidupan (aselole).

Mereka adalah trending topic di hidupku.

Ada yang bilang, dan katanya "wajar lah namanya semester tua", banyak tugas, banyak proyek.
Loh.
Semester boleh tua tapi muka?kalian percaya? Kami begitu menawan.

Matakuliah semester ini tidak banyak yang aku ambil. Hanya lima matakuliah beserta wajib dan sunahnya. Yapp, kalian tahu, banyak kosongnya, aseek kan? Gak full kuliah setiap hari.

Sedihnya.

Berdasarkan grafik perasaan mahasiswa, di semester ini tidak ada keseimbangan antara titik x dan titik y, sehingga grafik yang ditimbulkan tidak berbanding lurus. Harusnya x=y, akan tetapi nyatanya tidak.

Begini jelasnya.
Matakuliah yang diambil sedikit, tapi tugas yang ada luar biasa. Mengenyangkan, lagi-lagi kayak kwitew rebus pojok kampus. Super deh. Cocok banget buat bekal di masa depan.

Tapi, apa mau dikata. Hanya, "ya sudahlah, maju jalan!".

Semua pilihan dan keputusan  dibuat sendiri, so tahu donk apa konsekuensinya.

Sudah di tengah, sudah antri, dan bentar lagi bakal dapet tiket kereta gak mungkin mau puter badan.

Mau pergi kan ke tempat yang lain? :-).




Pages