Sabtu, 25 Oktober 2014

Lucunya Orang Jatuh Cinta

Apasih definisi cinta?
Cinta buat yang lagi kasmaran itu pasti banyak banget maknanya.
mungkin bagi mereka, cinta itu memiliki, cinta itu saling bersama, cinta itu saling pengertian, saling peduli, dan masih banyak saling-saling yang lain.

Tapi anehnya, kadang cinta kepada yang "asing" lebih besar dari pada cinta ke orang tua sendiri.

Kenal baru beberapa bulan, tapi beeeuuhh gila...(bisa dideskripsikan sendiri hehe)

Beberapa kelucuan "indahnya jatuh cinta"

Pertama, "Milikku milikkmu, milikmu milikku"
Ini yang paling gue salut sama yang namanya kata pacaran. Gara-gara kata itu, semuanya udah milik bersama gitu. Apalagi kalau masih baru, kenal aja lewat facebook sok pakek milikku milikmu -__-

Gak takut tah?

Mungkin memang benar cinta itu butuh pengorbanan, dan pengorbanan itu susah plus mahal. Tapi lo ngerelain itu semua demi lo tambah disayang dia? orang tua lo mau lo kemanain?

Duit aja masih minta, sombong betul ngasih-ngasih orang lain.

Lo bener, lo nabung, ngumpulin uang buat beliin si dia something, gak minta orang tua (tapi menurut gue alurnya tetep minta) gak salah kok. Balance aja yang penting sama apa yang udah lo kasih ke orang tua.

Kedua, "Pamer apapun punya pacar"
Ini ni, deman anak sekarang (gue...? maybe) membanggakan yang namanya milik pacar. Mauu lo banggain apapun itu aset yang pacar lo punya, judul besarnya, benang merahnya tetep itu punya pacar lo. Seneng bener pamer barang yang bukan punya sendiri.

A: Pacar gue punya a, keluaran baru itu.
B: Kan punya pacar lo, bukan punya lo!
A: Tapi itu kan dibeli buat kebahagian gue juga dan blablabla .

La, kalau pacar lo masih minta duit orang tua? sama saja keless. Masih bangga?Haduuuh biyung *mikir.

Ketiga, "Gabung-gabungin foto sama pacar"
Paling seru ini...
gak ada undang-undang dan gak ada yang melarang yang namanya pasang foto di social media. Mau itu foto digabung, dicrop, dipotong, terserah deh. Bebas.

Tapi lucunya, kadang terlihat aneh, gak cucok :)

Mungkin karena sudah lama gak ketemu, sibuk atau LDR alias Long Distance Relationship, banyak foto-foto yang memaksa.
Memaksa buat digabung jadi satu, ditempel-temel berdua (mentang-mentang zaman modern) tapi editnya yang bagus ya?
itu bikin gue ngerasa kasian sama mereka.
Semoga cepat dipertemukan ya?
Jangan lupa foto yang banyak biar ada banyak stock buat diupload da viewer gak bosen  :)

Memasang foto pacar lo jadi foto profil di semua social media, ada yang bilang itu tandanya pasangan lo itu bangga punya lo, dan gue setuju (y)

Tapi ada yang lucu, gue jadi inget temen pernah bilang gini 
"Kok DPnya berdua mulu? beli hapenya iuran ya?" *mikir

Catetan penting ye, bukan gue iri sama mereka yang punya pasangan, gue emang single alias jomblo tapi gue cuma mengungkapkan kelucuan-kelucuan yang ada. Gak ada niat lain.

Bisa jadi saat gue dikondisi itu, gue juga ngelakuin hal yang sama, maybe.

Semua orang punya doa dan tujuan yang sama, si dia jadi yang terakhir, married, dan banyak tujuan  baik lainnya. Tapi pacarmu belum tentu jodohmu, kamu mungkin masih meminjam jodoh orang lain :)

Hanya sekedar mengingatkan, lihat lagi apa yang udah lo kasih ke orang tua, lebih besarkan dari yang lo kasih ke pacar? atau sebaliknya.

Pengorbanan. menyenangkan orang yang lo sayang dan cinta (pacar) gak ada salahnya but, don't too much, masih orang asing bukan siapa-siapa.

Gue ulangi, DON'T TOO MUCH.

Semua ada kadarnya, ada porsinya, dan ada saatnya :)


(Bandarlampung, 25 Oktober 2014)

Jumat, 05 September 2014

Mendadak Suka Baca





Well, seperti judulnya mendadak suka baca, gak tau kenapa sekarang gue suka banget baca. Eits, dibatasi hanya novel tidak termasuk buku mata pelajaran atau sejenisnya.

Buku yang sangat-sangat membuat gue mikir kalau yang namanya membaca itu keren adalah buku tepatnya novel karya Tere Liye, Daun yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin. Hanya dengan tulisan, gue kagum, gue ngefans boy, hehe

Dari novel itu gue ketagihan baca lagi, gue penasaran dengan kata, kalimat yang dibuat apik sama penulisnya. Gue kecanduan...

Benar kata banyak orang, kalau beli buku gak bakal nyesel dan pasti kepakek terus sampai nanti. Dan alhasil, gue sekarang sedang merintis yang namanya membeli buku, eh novel.
Sekarang gue masih mengandalkan teman-teman, alias minjem. Banyak (lebih dari satu, sebenarnya masih bisa dihitung, hehe) novel yang gue baca adalah transaksi pinjam-meminjam.

Gue cuma punya tiga novel, Jatuh, Tuhan Maha Romantis, dan Adriana (miris banget). Anehnya, novel yang gue punya, bukan novel punya Tere Liye, lumayan lama boy buat nabungnya hehe. Kemaren gue baru ngerampungin novelnya Tere Liye lagi, Sunset Bersama Rosie yang bikin gue nambah lagi mau baca. Gue lagi nunggu novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu, nunggu yang punya kelar baca maksudnya :-)

Ada hal yang bikin gue sedikit kecewa, sedikit aja karena gue udah sedikit sadar yaitu kenapa gue baru suka baca sekarang? kenapa gak dari dulu pas novel Tere Liye masih sedikit?Gue susah ngikutinnya, budget masih bergelantung di kaki membebani kaki saat mau berlari membeli, berjalan pun susah.

Memang penyelasan gak pernah ada di depan,
Gue belum terlambat, sekarang buat lo yang hobi baca dan beli buku bersyukur banget lo punya harta yang gak bakal abis,bisa dikasih buat anak-cucu lo nanti, sebuah buku, sebuah ilmu yang luar biasa.

Rabu, 18 Juni 2014

Bertahan atau Pergi

Terfikir untuk menghentikan langkah
Terfikir untuk melangkah ke belakang
Semua sudah maksimal dilakukan
Susah mencari, susah mendapatkan
Untuk sebuah simbol abjad
Susah menguasai, susah merangkul aspek-aspekmu

Semua baru bagiku
Semua awam untukku

Salahkahku telah memasukimu?

Sebuah Rasa




Ingatku, masih bermain-main dengan kata itu
Ingatku, masih tak mengerti kata itu
Ingatku, tak sengaja mengenal kata itu

Kini,
Kata itu mengajarkan sebuah suka
Kata itu mengajarkan sebuah luka
Kata itu mengajarkan sebuah kepercayaan
Kata itu mengajarkan sebuah kepergian

Terimakasih, semua membuat dewasaku

Minggu, 15 Juni 2014

Sebuah Hati

Harusnya pintu itu sudah ditutup.
Aku yang sengaja menutupnya tapi aku pula yang membiarkannya sedikit terbuka.
Aku tak berfikir, bahwa oleh angin lama-lama pintu terbuka lebar. Lebar sekali, menjadikan siapapun bisa masuk, sama seperti saat dia yang membuka dan masuk.

Itu aku.
Tak tahu dengannya...

Padahal aku tahu, ruangan dibalik pintunya sudah diisi orang lain. Bahkan sudah banyak yang singgah. Entah sementara ataupun menetap.

Aku ingin mengusirnya. Dalam hati, "itu tempatku, harusnya aku! ".

Kadang aku coba untuk megetuknya. Perlahan.
Sekarang, kusadari siapa aku. Aku hanya sebagai tamu.
Tamu yang kadang diperbolehkan masuk dan tidak.
Tamu yang sering perpura-pura berdiri ataupun berjalan bahkan berlari di depannya.

Dulu, aku bebas masuk. Sekarang?

Tamu, sekarang aku mau menjadi tamu. Karena aku tak mau menetap.
Biarkan pintuku, pintunya diketuk oleh orang yang tepat. Dan aku, dia membukanya untuk orang yang tepat.






    Diketuk & Dibuka

Kamis, 12 Juni 2014

Lagu Keren


Musik dan lagu, udah kayak lem sama perangko gak bisa dipisahin.
Semua orang suka musik, dan mereka sering tuh  nyanyi , tepatnya ikut nyanyi.

Musik kita itu bejibun. Dangdut, pop, melayu, metal, rock, celana (eits), keroncong dan masih banyak lagi.

Lagu-lagu di Indonesia juga banyak banget. Ada yang dari dulu booming sampai sekarang masih booming, ada juga yang dulu booming sekarang kagak.

Gua tipe orang yang suka segala jenis musik. Selagi itu enak didenger dan gak bikin bertanya-tanya dengan maksud tuh lirik dalem lagunya.
Gua pernah tanya sama emak gua, ada beberapa lagu yang maksutnya itu apa?gak jelas. Gua aja yang udah gede kagak ngerti. Buat didengerin ke anak-anak gak pas banget.  Sedih kadang gua dengernya, mana tuh lagu sering diputer, sering dinyanyiin di tipi.

Orang bikin lagu memang sesuka dia, seenak dia. Tapi ya harus diliat juga kali yang denger itu gak cuma 17 tahun ke atas, yang di bawah 17 gak diperhatiin.

Gua inget sepenggal katadalam lirik lagu begini "odol abis, pulsapun juga abis".
Kenapa bawa-bawa odol? itu lagu apa warung?
Ada juga "Kuhamil duluan, sudah tiga bulan". Ini lagu pamer? atau apa?
maksut dan tujuannya apa?

Lirik lagu diulang berkali-kali itu kadang bikin kesel. Lagunya panjang, liriknya itu-itu mulu. Bosen.
Gua inget, waktu itu gua karaokean bareng temen, gua nyanyi tapi menurut gua udah lama banget gua nyanyi gak kelar-kelar. Balik lagi ke lirik itu lagi.
Beda banget sama lagu Barat, sepanjang apapun lagunya, liriknya beda-beda. Dan itu alesannya gua gak bisa ngehafal tuh lagu.

Kita juga sebenernya punya lagu yang liriknya gak diulang-ulang. Gua suka banget sama lagu FIRASAT milik Dewi Lestari. Gila tuh lirik, keren banget.

Kemarin kulihat awan membentuk wajahmu
Desau angin meniupkan namamu

Bulan sabit melengkungkan senyummu
Tabur bintang serupa kilau auramu

Udah puitis banget, gak ada yang diulang. So, gak bikin bosen.
Dan menurut gua, lagu ini tetep booming sampai sekarang. Tuh buktinya udah tiga penyanyi loh nyanyiin ini lagu. Ada Dewi Lestari, Marcel, terus si cantik Raisa.

Sebenernya pencipta lagu bikin lagu itu gimana?
yang bagus kah liriknya? atau yang penting tuh lagu melejit ke langit? abis itu dua bulan gak ada kabar alias udah gak laku.hehe

Tidak menyalahkan hanya menyayangkan. Ada yang baik kenapa harus memilih yang buruk?Bukankah sudah tahu bagaimana keadaan Indonesia? anak Indonesia?
Kami melihat, kami mengerti, ini publik.
Lebih berhati-hati memilih kosa kata ;-)

Senin, 26 Mei 2014

Ngerjain tugas bareng = ngobrol bareng




Asik banget yang namanya ngobrol. Gak cuma cewek aje,
kalangan cowok juga gak mau ketinggalan.

Yupss.. Ngobrol adalah hal yang paling membuat betah para
ngobrolers. Sudah bukan lagi yang namanya hobi tapi kebiasaan.
Ya iyalah, lah kite punya mulut.

Topik obrolan yang segudang dan punya saluran kabel kemana-kemana yang bikin ngobrol itu ngilangin bete,
galau dan jenis-jenis lainnya.

Topik juga terserah sama pelakunya mau pakek topik apa.
Tapi yang namanya ngobrol biasanya udah gak kejadwal alias ngalur ngidul.

Asik ngobrol kadang kelepasan curcol, itu juga hal biasa.
Kayak yang gua temuin kemaren. 

“Coba aja Tuhan langsung jawab pertanyaan gua, Ya Tuhan, siapa jodoh gue? “
 Curahan hati buat mahasiswa akhir.

Ngobrol itu harus dijauhkan sama yang namanya ngerjain tugas.
Soalnya gak manjur tuh dua aktivitas dijadiin satu tempat. 

Semester tiga dulu gua sering yang namanya nginep tempat temen
buat bikin projek Pemrograman Java untuk Uas. Alesan gua biar bisa dapet nilai lebih dari C.
Ya, walau nilai gua gak lebih gak kurang , C. 

Kadang niat tak sesuai kenyataan. Dan alhamdulillah gua udah
 ada niat mau ngerjain tuh tugas. Kan yang penting udah niat.

Sering banget kita ngerjain tugas sampe jam tiga pagi, 
mata kiyip-kiyip karena cuma tidur bentar. Sangat-sangat berat perjuangan gua waktu itu.

Tapi gua inget-inget,sebelum ngerjain kan gua beli makan dulu, makan terus kekenyangan, terus istirahat bentar dan selalu ngobrol sampe-sampe lupa kalo ada tugas deadline
Terus baru ngelanjut lagi, tidur bentar lagi, cerita lagi, ngobrol lagi, ngelanjut lagi.

Dan setelah gua itung-itung pake kalkulator ternyata perbandingan
ngerjain tugas dan ngobrol itu 1:4. Kok bisa? 
Ngasal aja mah gua ngitungnya.

Gua juga sering mengajak dan diajak ngerjain tugas bareng.
Dan alhasil gua selalu rugi karena gua ngobrol terus.  Kadang gua kasian sama teman yang ngerjain tugas bareng gua.

Gua juga tau kelemahan gua, gak bisa yang namanya belajar
bareng karena selalu jadinya ngobrol bareng dan endingnya tuh tugas pada dikerjain sendiri-sendiri. Gak sesuai dengan tema “bareng”.

Buat kamu-kamu yang suka diajak temen buat ngerjain tugas,
dan lo kayak gua, mending sebelum belajar bareng lo belajar duluan.

Jadi, waktu tugas lo gak kelar gara-gara keasikan ngbrol lo udah bisa ngerjain atau malah udah ngerjain.
So, gak bakal morat-marit deh muka lo karena tugas belum kelar.

Jumat, 16 Mei 2014

Menunggu


Salahkah jika mengharapkan dia?
 
Entah karena dia itu belum, sedang atau pernah masuk ke hidupku.
Tepatnya berharap dia nanti bersamaku.
Tepatnya berharap dia nanti mendampingiku.

Ada yang bilang, “jangan terlalu berharap jika nanti nyatanya tak bersama,
kamu sedih, kamu sakit”.

Benar kalimat itu, tapi tak semudah apa yang diucapkan.
Ini menyangkut yang namanya hati dan perasaan.

Salahkah jika dalam lantunan doaku, namamu kusebut?
Berharap dia jadi yang terbaik untukku.

Sepenting apa, sehebat apa dia itu?

Hmm, pandangan orang beda-beda. Karena ini menyangkut hatiku dan perasaaanku
maka jawabannya hanya hatiku yang tahu.

Ada yang bilang, “ ketika kamu berdoa dia yang terbaik, Tuhan mengabulkannya,
padahal mungkin saja Dia mau memberikan yang lebih dari dia”. Lucunya.

Benar atau tidak, jawabannya rahasia.

Ada yang bilang, “ Tuhan sengaja memberikan seseorang yang salah
sebelum kamu bertemu dengan orang yang tepat.”
Aku memilih, mengabaikan orang yang salah dan menunggu orang yang tepat.

:)

Selasa, 13 Mei 2014

kenangan


Aku rindu pesanmu
Kenapa harus menjadi berbeda ketika keadaannya berbeda?
Tak bisakah seperti biasa?

Aku rindu

Rindu yang setiap hari menanjak sampai titik tertinggi
Rindu yang memanas dalam dada

Aku rindu

Sebuah kamar kecil itu saksi
Sebuah cermin dihadapannya juga saksi

Semua tertera dalam bingkai
Bingkai yang terpajang dalam tembok putih

Semua ada dalam folder
Folder yang kubuat sendiri
Folder yang tak pernah kurename
Selalu bertulis kenangan

Kamis, 08 Mei 2014

Gupek




Sudah kewajiban sebagai mahasiswa untuk mengerjakan tugas
dari para dosennya.
Ingat, para dosen. Itu berarti banyak dosen dan tidak hanya satu.

Bukan mahasiswa namanya kalu tidak bisa mengerjakannya. Eits, ingat juga, khusus yang satu ini, bisa mengerjakan bukan berarti
benar mengerjakan. Hehe

Dalam satu hari, tak terfikirkah oleh para dosen bahwa mahasiswa
tidak hanya kuliah pada satu mata kuliahdan satu dosen? 
Satu hari ada loh yang kuliah dari pukul 07.30 sampai 17.00 
dan ada waktu break hanya 30 menit. Itu waktu paling lama :-)

Tak apa, itu sudah hal biasa dilakoni oleh seorang mahasiswa.

Terus yang jadi masalah adalah kalau dalam satu hari,
salah satu dosen memberi tugas yang harus dikumpulkan hari itu juga,
bagaimana?

Masih mending diberi waktu agak panjang. Setidaknya sampai malam.
Kalau jangka waktunya hanya dua jam?
Dan dua jam yang diberikan berbarengan dengan kuliah lain? 
Bagaimana?
Apalagi kalau semua dosen di hari itu juga memberi tugas,
bagaimana?

Waduh, bakalan pinter banget ini buat mahasiswa. 
Lagi kuliah a ngerjain tugas kuliah bdan berlanjut sampai perkuliahan selesai. 
tu salah satu jurus yang jitu hehehe.

Mintanya mah kalau bisa kasih tugas itu deadlinenya agak lama. 
Setidaknya sampai malam kalau memang hari itu juga dikumpul. 
Waktu dimana perkuliahan benar-benar selesai finish

Sehingga ada jeda untuk bernafas :-D


Senin, 28 April 2014

26 April 2014

Tua, berkepala dua.

20 tahun umurku, hmm. Harus sedih atau bahagia? 


Sabtu kemaren, usiaku genap berkepala dua. Menurutku sih usia yang biasa-biasa saja. Mungkin radak minder karena usia yang tak lagi belasan hehe.

Oke,di luar sedih karena sudah tua, di hari itu banyak sekali cerita yang harusnya tak kulupa. Tak akan pernah :)
Begini ceritanya...

Pertama

Pagi-pagi beberapa temenku ngucapin selamat ulang tahun lewat sms. Kasian banget gak ada yang ngucapin tepat pukul 00.00 *mewek
Oke gak papa gak penting juga.Tak sespesial sweet seventeen, yah tiga tahun lalu pastinya :( (lama sekali).
Hari itu tepat banget ada acara di hima alias himpunan mahasiswa dan aku ada di jajaran panitianya.

Pagi-pagi dateng ke kampus nyiapin tuh acara. Bersama sang sekor konsumsi (jabatan koordinator dipegang gua). Kita ngurusin tuh tetekbengek yang berkaitan, berhubungan dan bersaudara dengan yang namanya makanan hehe. Lagi sibuk-sibuknya, temen satu kamarku yang tersayang sms "Paketan bukumu dateng Ris", duh buku yang tiga hari lalu dipesen dengan perjalanan panjang harus pinjem atm karena atmku tak bersaldo akhirnya tiba juga.



Kedua 

Malamnya galau abis, mau pulang kampung atau dateng acara hima. Dan alesannya cuma satu, ada kakak  dateng ke Lampung. Setelah melewati banyak pemikiran, ceileeh..
akhirnya fix dateng acara dan ketemu kakak tahun depan.


Setengah hari terlewati dan surpisenya, kakak mau dateng ke sekitar kampus, duh seneng. Akhirnya bisa berjumpa setelah sekian lama hehe.Walau hanya beberapa menit seenggaknya judul besarnya tetep ketemu. hehe

Ketiga

Acara hari pertama selesai  dan semua panitia berkumpul untuk briefing untuk hari kedua yaitu Minggu.

Konsumsi dapat nomor urut akhir dan saya sebagai koor maju untuk menyampaikan sesuatu. Di tengah-tengan kok ada yang aneh. Apa yang udah konsumsi koordinasikan dengan koor yang lain semua salah.
Udah punya felling sih kalau dikerjain. "Tapi kok kakak tingkat ikut-ikut? emang mereka tahu? Kalau nangis nanti mereka berhasil donk dan endingnya aku kalah, ogah banget".  Tapi tiba-tiba nih suara gak bisa diajak kerjasama, suaraku berubah jadi terbata-bata dan mewek deh.

"Sudah, sudah, cukup" haha... suara temenku satu ini bikin aku bener-bener sadar kalo emang aku dikerjain. 
Apa mau di kata, jatuh harga diriku hehe. Nangis, mewek gak ketulungan. hikshikshiks



Liat tuh foto, malu banget. Pasti mukanya jelek banget deh. Lebih jelek dari nih foto, alay banget nangis sampe gak bisa ngomong. Kayak anak kecil yang mau ikut emaknya ke pasar tapi gak boleh.

Keempat

Pulang ke kosant udah Magrib. Dianter sama temen yang katanya mau pinjem catetan buat UTS. Eh gak taunya sekongkol sama temen kost.
Sampe kosant, lampu mati, kamar digembok.
Masuk kamar, nyalain lampu, kok bau gosong, hahha temen-temenku gagal kasih surpise, gara-gara korek abis. Cekikan "yah gagal".





Kelima


Lagi asik cerita tadi sore dikerjain sampe nangis-nangis, ada telepon dari temen "Ka, pinjem helm". "Oke", ambil helm langsung buka pintu.
Udah tau kamarku lantai dua,  apapun yang terjadi keliatan dari atas. Mereka muter-muter mau parkir motor buat kasih surpise, haha gagal lagi gagal lagi  :-) 



Terimakasih teman-teman yang gak bisa disebutin satu-satu.
Terimakasih atas ingatanmu tentang tanggal 26 April.
Terimakasih atas waktumu, tenagamu, biayamu.

Doaku, doamu, doa kalian "amin".
Thanks for all :-) 

Kamis, 24 April 2014

Menjaga Bumi dengan Teknologi Ramah Lingkungan

Selasa, 22 April diperingati sebagai Hari Bumi. Memperingati Hari Bumi bertujuan untuk selalu mengingatkan kepada kita tentang pentingnya menjaga bumi kita. Menjaganya agar tetap seimbang.

Perayaan Hari Bumi di rayakan dengan berbagai macam cara. Salah satunya, sore Selasa lalu saya melihat segerombolan mahasiswa yang melakukan aksi di lampu merah menuju Universitas Lampung untuk mengingatkan masyarakat tentang Hari Bumi dan juga esensi dari peringatan Hari Bumi itu sendiri. Terlihat beberapa mahasiswi menggunakan atribut berbentuk pohon yang dijadikan bando. Ada juga yang membawa miniatur gajah dan bumi.

Mereka hanya sebagian dari banyak manusia di bumi yang masih peduli dengan kondisi bumi kita. Kesadaran untuk menjaga keseimbangan kehidupan di bumi semakin hari semakin krisis. Berbagai teknologi yang tercipta selalu menyelipkan dampak buruk pada kondisi bumi kita. Alih-alih ingin mempermudah aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya, beberapa teknologi malah dikembangkan tanpa memperhatikan dampaknya pada lingkungan.

Setiap tahun berita pemanasan global selalu dikabarkan memburuk. Lapisan ozon sudah berlubang di beberapa bagiannya. Es di kutub mencair lebih cepat. Sampah plastik semakin tak terkendali. Pencemaran air dan udara semakin tinggi. Pembakaran hutan semakin merajalela.

Alam telah memberikan banyak keuntungan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Namun, sayangnya masih banyak manusia yang tak tahu terimakasih. Sebagian besar masyarakat masih menggunakan teknologi-teknologi yang memerlukan bahan bakar ataupun sumber daya yang sulit dan tidak dapat diperbaharui. Misalnya, motor dan mobil.

Mengingat sumber daya yang digunakan dapat habis dan butuh waktu lama untuk mendapatkannya kembali, maka kini mulai dikembangkan teknologi ramah lingkungan. Teknologi seperti ini diharapkan bisa meminimalkan dampak-dampak buruk terhadap lingkungan. Dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Di Indonesia sendiri telah dikenalkan beberapa teknologi ramah lingkungan. Diantaranya yaitu, mobil listrik, sepeda, sepeda listrik, dan solar cell. Meskipun begitu, untuk penggunaannya sendiri masih kurang oleh masyarakat.

Sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa, Indonesia mempunyai sumber energi cahaya matahari yang melimpah. Hal ini memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan teknologi solar cell.

Desa Pahawang menjadi salah satu tempat di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi ini. Hampir seluruh rumah-rumah warga dipasangi oleh panel surya. Benda berbentuk kotak yang berwarna hitam pada permukaan atasnya ini dipasangkan di atap-atap rumah dan masjid. Ada yang memasang satu, dua, bahkan lebih dari tiga.


Ukuran panel surya yang digunakan tidak terlalu besar. Desa Pahawang ini memang jauh dari pusat kota. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit dari pusat kota  untuk sampai ke sini. Bukan jalan darat saja yang harus ditempuh, kita harus menyebrang dengan perahu untuk sampai ke Pulau Pahawang. Mungkin jalur tempuh ini yang mendasari dipilihnya penggunaan teknologi solar cell sebagai alat untuk mendapatkan energi listrik. Melalui alat ini, energi matahari dikonversi menjadi energi listrik.

Biasanya di siang hari warga tidak akan menggunakan aliran listrik yang dikumpulkan dari panel surya. Mereka hanya menggunakannya untuk keperluan malam hari. Mulai pukul 5 sore sampai subuh. Hanya ada segelintir warga yang menggunakannya untuk kebutuhan disiang hari. Biasanya mereka yang berjualan es, tetap akan menggunakan aliran listriknya sepanjang hari.

Penggunaan teknologi solar cell di Indoesia masih perlu ditingkatkan lagi. Saat ini penggunaannya masih sebatas untuk daerah-daerah yang memang tidak terjangkau oleh petugas PLN untuk memasang tiang-tiang listrik. Di daerah perkotaan, penggunaannya lebih banyak pada lampu lalu lintas. Bahkan untuk lampu taman saja belum begitu dikembangkan untuk menggunakan teknologi solar cell.

Kebutuhan daya listrik yang tinggi di daerah perkotaan ataupun daerah-daerah tempat tinggal disekitar perkotaan masih dianggap belum bisa digantikan dengan teknologi solar cell. Padahal saat ini, negara maju seperti Jepang pun tengah mengembangkan teknologi solar cell. Semoga teknologi ramah lingkungan seperti ini lebih dikembangkan lagi di negri ini. 



foto dokumen pribadi.

Sabtu, 19 April 2014

Kok bisa?

Mengapa sebuah pertemuan harus diakhiri dengan perpisahan?
Apakah biar ada awal dan akhir?
Apakah biar ada pembukaan dan penutup?

Maniskah? burukkah pertemuan itu?
Maniskah? burukkah perpisahan itu?

Pertemuan yang terlalu cepatkah?
Perpisahan yang terlalu cepatkah?
Semua misteri.


huuh, kalo bahas yang satu ini agaknya semua orang pernah ngalamin. Malah pernah mampir dan singgah, bener gak? hehe
Gak usah malu kalo mau bilang iya :D

 Apalagi itu terjadi pas zaman SMA, duh pasti itu unyu-unyu banget plus alay gak ya ? hahaha

Sebagian orang sebel banget tuh sama namanya perpisahan, alias putus.
Tau sebel masih diulangi sampe berkali-kali dan berbagi-bagi *ups.

Awal, duh indah banget kayak dunia milik mereka.
Tengah, hahha mulai piring-piring pada pecah.
Akhir, byeee :P

Dan anehnya kalo dulu awal temenan bahkan udah kayak sahabat pas udah akhir bisa ya gak saling kenal.
what's wrong? kenapa harus menjauh? kenapa harus canggung? kenapa harus ada jarak?
hmmm.

Jalan masih panjang teman, kuliah, wisuda, kerja. Fokus dulu ke pendidikan aje biar hati tentrem haha. Gak ribet kalo belum sms, belum nelpon dan belum-belum yang lainnya.
Jadikan semua sebagai teman, dari pada nanti endingnya malah jadi musuh.
Biar kedewasaan yang kan menuntun kita mendapatkannya, jangan dibikin main-main nanti mah nangis *hikshiks

Gak iri sama mereka yang tak membuang-buang waktu hanya untuk sekedar status tanpa ikatan?


Minggu, 13 April 2014

Sekarang loh :-D

Dulu-dulu, sekarang-sekarang. Katanya sih gitu.
Sampe ada lagunya segala lagi,  
aku yang dulu bukanlah yang sekarang..  
jreng jreng jreng :D

Banyak segi yang menjadikan dulu dan sekarang memang bener-bener berbeda. Dan yang menarik perhatian adalah anak-anak.

Anak-anak sekarang saya akui pinter-pinter apalagi Bahasa Inggrisnya.
Pulang sekolah les, privat, khursus dan teman-temannya gimana gak pinter coba?
Pegangannya aja sekarang gadget, baru Sd eh Tk udah pegang BB, tablet dan android. Saya? *gak punya
 Apalagi kalo orang tua berkecukupan, tinggal bilang a b c d. Enak banget deh hehe.

Gak boleh main di luar. Nanti  ujan, panas, semi, gugur duren, rambutan dan keluarganya *hehe
Kalo orangtuanya pergi dikasih gadget dari pada maen di luar, terus anaknya browsing. Apa yang di cari? kurang tau tuh . Mereka dikasih yang instan-instan. Yaiyalah semua ada di om google :-)

Dulu? mana ada. Dikasih tugas buat cari berapa jumlah kaki belalang aja harus ke sawah dulu cari belalang. Sekarang?  tinggal hidupkan laptop, buka web browser dan ketikan pada kolom search "jumlah kaki belalang".
Yakin deh gak sampe satu menit tuh yang dicari udah nonggol.

Keren banget...
memang, pasti mah kalo itu. Tapi emang gak ada yang kurang ya?
terus main benda-benda mahal itu dengan usia yang sekecil itu gak sayang? sayang uang, waktu, dan kehanggatan.
Kehanggatan yang ada bukan cuma karena keluarga tapi juga karena lingkumgan. Di keluarga saja orang tua pegang gadget, anak-anak pegang gadget asik dengan dunianya masing-masing terus mana komunikasinya?  

Mereka harusnya lebih asik main lari-larian dengan teman-teman mereka. Main petak umpet, bola, kelereng dan banyak banget permainan yang cocok buat usia mereka. Tidak diam dalam rumah, dan gak ada sosialisasinya.

 Yang kecil udah kayak dewasa pakek dempul dimana-mana. Biar menang lomba model, lomba nyanyi dan lomba-lomba yang bakal bikin mereka dibanggain orang tua mereka kalo menang.

Semuanya baik, buat anak berpengetahuan luas, melatih percaya diri mereka. Tapi akan lebih baik lagi kalau mereka punya dunia mereka.
Tidak menyalahkan siapa-siapa, ada yang lebih tau tentang baik dan buruknya anak-anak mereka.

just opinion :-)

Jumat, 04 April 2014

Biarlah

Manusia terlahir tidak sama, jenisnya pun sudah berbeda dan isi dari kepala mereka pun beda-beda. Namanya juga beda, yang satu emak satu babe aja beda apalagi yang gak satu? hahaha....

Hal yang wajar juga kalo setiap apapun ada perbedaan yang harusnya kuncinya itu dimusyawarahkan atau didiskusikan untuk menjadi sama. Dari a sampai z, dari 1 sampai 10.

Sama bukan berarti harus mirip atau persis. Sama tujuan dengan cara yang berbeda adalah keindahan tersendiri. Maksudnya berbeda jalan bisa jadi berbeda hasil yang tujuannya tetap sama.
Jangan menghakimi orang lain dengan cara pandang sendiri, lihat dari sudut pandang yang lain. Mengerti akan orang lain bahwa ya memang isi kepala beda-beda.

Baik bagiku belum tentu baik bagimu, buruk bagiku belum tentu buruk  bagimu.



Kamis, 03 April 2014

Coba Nyoret

Nikmatnya mereka yang bisa leluasa menggoreskan penanya di atas putihnya kertas dan menggerakkan jarinya di atas lucunya tombol-tombol dikeyboard,  menuangkan ide-idenya, imajinasinya kedalam sebuah tulisan, huh iri banget :-(

Ngebaca tulisan -tulisan mereka, bikin ngucap "gile keren" apalagi yang ngena banget di hati. Dari sekedar tulisan oret-oret ataupun yang udah di post sama mereka di blog. Dari cuma satu kata sampai panjang kata yang mereka buat, itu keren boy :D

Ngomongin blog, duh nambah iri aje. Banyak yang keren dan masalahnya saya tidak termasuk di dalamnya *nangis.
Gak pinter, gak ahli dan gak gak gak kuat (ups *hehe)
Udah bikin blog tapi sekedar bikin dan mungkin malah udah luntur tuh catnya karena gak pernah dipake :D

Dipaksa dan memaksakan diri buat mengarahkan diri ke jalan yang lurus haha, eh maksudnya menggerakkan pena dan jari buat nulis sesuatu. Intinya apa yang bisa ditulis.(**ngenes).
Jauh dari kata bagus dan teman-temannya.
Tak apa, sebagai pemula mungkin dimaklumin kali ya?haha ngeles aje mah.
Huh sangat sangatsedang yang namanya belajar.
Besok lagi, nulis lagi :-)
(Bukan nulis, sekedar nyoret-nyoret)


** menderita

Pages